Sebelumnya, ratusan buruh yang berasal dari Serikat Pekerja Tekstil, Sandang dan Kulit -Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SP TSK-SPSI) Kabupaten Sukabumi mengancam akan menduduki gedung milik pemerintahan itu bila nilai UMK 2013 di bawah Rp1.200.000.
Selain ratusan buruh dari SP TSK SPSI, datang secara bergelombang sejumlah buruh dari Koalisi Buruh Sukabumi (KBS).
"Nilai UMK 2013 sebesar Rp1.201.020 merupakan kemenangan kita semua, namun tidak ada yang kalah. Karena UMK untuk kita semua kaum buruh dan ke depan kami masih harus tetap memperjuangkannya," kata Ketua SP TSK SPSI Kabupaten Sukabumi, M Popon kepada INILAH.COM, Kamis (1/11/2012).
Menurut Popon, dengan ditetapkannya nilai UMK 2013 sebesar Rp1.201.020 dan telah direkomendasikan Bupati Sukabumi kepada Gubernur Jawa Barat, pihaknya mengurungkan niatnya menduduki gedung milik pemerintahan tersebut.
"Dengan ditetapkan dan direkomendasikan UMK 2013 sebesar Rp1.201.020 oleh Pak Bupati, kami semua mengucapkan syukur Alhamdulillah. Dan rencana menduduki gedung pendopo, kami batalkan,'' ujarnya.
Sebelum bubar, ratusan buruh membacakan pernyataan sikap kedua lembaga buruh, SP TSK SPSI dan KBS yang ditandatangani enam perwakilan buruh. Antara lain SP TSK SPSI yakni Moch Popon, Dony Sudarsono dan Sopangat serta KBS masing-masing Dadeng Nazarudin, Erna dan Sahrudin.
Pernyataan sikap SP TSK SPSI dan KBS dengan adanya kenaikan UMK 2013 akan mendorong para pekerja untuk meningkatkan produktivitas dan kedisiplinan pekerja serta akan menjaga iklim yang kondusif di Kabupaten Sukabumi.
Komentar